RIAUMANDIRI.CO - Afghanistan diguncang gempa bumi pada Rabu (22/6/2022). Akibat gempa berkekuatan M 6,1 tersebut, dilaporkan sedikitnya 1.000 orang meninggal dunia dan 1.500 lainnya mengalami luka-luka.
Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah seiring masih terus dilakukan pencarian korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah-rumah mereka.
"Afghanistan kini menghadapi bencana ganda. Di tengah memerangi krisis kemanusiaan dan ekonomi terburuk pasca Taliban mengambil alih kekuasaan pada tahun lalu yang diikuti pembekuan semua assetnya oleh asing, bencana gempa bumi semakin memperparah kondisinya," kata Ketua Presidium MER-C Indonesia Dr Sarbini Abdul Murad dalam keterangannya, Jumat (24/6/2022).
Sehubungan dengan itu, MER-C sebagai lembaga kegawatdaruratan medis untuk korban perang, konflik dan bencana alam, akan mengirimkan Tim Medis ke Afghanistan.
Dijelaskan, sesuai dengan karakteristik bencana gempa bumi, maka tim yang disiapkan MER-C adalah tim bedah. Tim akan terdiri dari Dokter Spesialis Bedah Orthopedi, Dokter Umum dan Perawat.
"Tim ini diharapkan dapat berangkat dalam waktu dekat ke Afghanistan untuk bisa segera memberikan pertolongan para korban," jelasnya.
MER-C juga meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk bisa mengirimkan Tim Kesehatan Gabungan ke Afghanistan yang terdiri dari sipil dan aparat yang dikomandoi oleh TNI.
Hal ini sebagaimana yang pernah dilakukan Indonesia saat terjadi gempa besar di Bam, Iran pada tahun 2004 silam. Saat itu Pemerintah mengirimkankan bantuan Tim Kesehatan Gabungan, dimana dua dokter MER-C ikut bertugas dalam tim tersebut. (*)